Menurut riwayat Muslim, Abu Said al-Khudri RA mengisahkan:

Pada suatu hari Rasulullah SAW bercerita kepada kami mengenai dajjal. Antara lain baginda mengatakan: Dajjal datang, padahal dia dilarang melintasi batas kota Madinah. Oleh kerana itu, dia hanya sampai di wilayah yang tidak subur berdekatan kota Madinah. Waktu itu keluarlah seorang lelaki terbaik atau daripada golongan orang-orang terbaik menghadapinya. Orang itu berkata: “Aku bersaksi bahawa kamulah dajjal yang pernah diceritakan oleh Rasulullah SAW kepada kami dalam hadisnya.” Dajjal berkata: “Bagaimana jika aku bunuh orang ini, kemudian aku hidupkan lagi, apakah kamu sekalian masih ragu-ragu juga mengenai kebenaranku?” “Tidak,” jawab orang ramai.

Rasulullah berkata (melanjutkan ceritanya), maka dajjal membunuh orang itu, lalu menghidupkannya kembali. Namun setelah hidup kembali, maka orang itu berkata: Demi Allah, sekarang semakin jelaslah siapa dirimu. Rasulullah berkata, dajjal hendak membunuhnya lagi tetapi tidak boleh.

Sumber — Huru-hara Hari Kiamat, 90.

Menurut riwayat al-Bukhari dan Muslim daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda (mafhumnya):

“Ketahuilah, aku sampaikan kepadamu sekalian satu berita mengenai dajjal, yang tidak pernah disampaikan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya. Sesungguhnya dajjal bermata satu dan sesungguhnya dia akan datang bersamanya seperti syurga dan neraka. Yang dia katakan syurga itu adalah neraka. Dan sesungguhnya aku mengingatkan kamu sekalian mengenainya sebagaimana halnya yang dilakukan oleh Nuh kepada kaumnya.”

Sumber — Huru-hara Hari Kiamat, 77

Menurut riwayat Muslim daripada Jabir bin Samurah, dia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda (mafhumnya): “Sesungguhnya menjelang datangnya kiamat muncul pendusta-pendusta.”

Jabir mengatakan: Maka waspadalah terhadap mereka.

Imam Ahmad pula meriwayatkan daripada Jabir bahawa dia mengatakan: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda (mafhumnya): “Sesungguhnya menjelang datangnya kiamat akan muncul pendusta-pendusta, antara lain seorang pendusta dari Yamamah, pendusta dari Sanaa iaitu al-Absi, pendusta dari Himyar dan dajjal. Dajjal inilah yang menimbulkan bencana besar.”

Jabir mengatakan: Ada beberapa teman saya mengatakan jumlah mereka hampir 30 orang.

Hadis ini diriwayatkan sendirian oleh Ahmad.

Dalam sahih al-Bukhari daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda (mafhumnya): “Kiamat tidak berlaku sehingga dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta hampir 30 masing-masing mengaku dirinya utusan Allah.”

Dalam sahih Muslim daripada Tsauban, Rasulullah SAW (mafhumnya): “Dan sesungguhnya akan muncul dalam kalangan umatku 30 pendusta masing-masing mengaku dirinya nabi, sedangkan saya penutup para nabi, tidak ada lagi nabi selepas saya.”

Sumber — Huru-hara Hari Kiamat, 72 / 73

Rasulullah SAW mengisyaratkan bahawa kaum muslimin akan menakluk beberapa pulau di tengah laut, beberapa negeri di Rom dan seluruh Parsi. Dan bahawa kebenaran muslimin akan mengalahkan kebatilan dajjal.

Imam Muslim meriwayatkan daripada Nafi’ bin Uyainah bahawa Rasulullah SAW bersabda: Kamu sekalian akan menyerbu Jazirah Arab (Semenanjung Arab) sehingga ditakluk oleh Allah. Kemudian (kamu menyerbu) Parsi sampai negeri itu ditakluk Allah. Kemudian (kamu menyerbu pula) Rom sampai negeri itu ditakluk Allah. Kemudian kamu menyerbu dajjal sampai ia ditakluk Allah.

Sumber — Huru-hara Hari Kiamat, 68

Muslim meriwayatkan al-Mustaurid al-Qurasyi berkata di hadapan Amr bin As, pernah saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Kiamat akan terjadi ketika orang-orang Rom merupakan bangsa yang teramai.

Amr kepada al-Mustaurid berkata: Berhati-hatilah tentang apa yang akan kamu katakan itu.

Al-Mustaurid menjawab: Aku hanya mengatakan apa yang pernah aku dengar daripada Rasulullah SAW.

Amr berkata: Sesungguhnya jika apa yang kamu katakan itu benar, maka memang pada bangsa Rom itu benar-benar memiliki empat sifat bangsa yang paling bijak ketika terjadi huru-hara, bangsa yang paling cepat sedar setelah ditimpa musibah, bangsa yang paling cepat menyerang kembali dalam peperangan setelah lari dan bangsa yang paling baik perlakuannya terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah. Adapun sifat baik dan indah yang kelima ialah mereka adalah bangsa yang paling tahan terhadap kezaliman raja-raja.

Sumber — Huru-hara Hari Kiamat, 69

Imam Muslim meriwayatkan daripada Abu Hurairah RA, sabda Rasulullah SAW: Sudahkah kamu mendengar sebuah kota yang sebelah daripadanya ada di darat dan sebelah lagi ada di laut?

Para sahabat menjawab: Sudah, wahai Rasulullah.

Rasulullah SAW bersabda: Kiamat takkan terjadi sebelum kota itu diserbu oleh tujuh puluh ribu tentera daripada anak keturunan Ishak. Apabila mereka telah datang ke kota itu mereka singgah, tetapi tidak berperang dengan satu senjata pun dan tidak melemparkan satu anak panah pun. Mereka hanya mengucapkan “Laailaha illallah” dan “Allahu akbar”. Maka jatuhlah salah satu daripada kedua-dua belah kota itu.

Tsaur mengatakan saya tidak tahu kecuali bahawa Rasul bersabda: Belahan yang ada di laut. Kemudian mereka mengucapkan untuk kali keduanya “La ilaha illallah” dan “Allahu akbar”, maka jatuhlah belahan yang lain dari kota itu. Sesudah itu mereka mengucapkan pula untuk kali ketiganya “La ilaha illallah” dan “Allahu akbar”, maka terbukalah kota itu bagi mereka sehingga mereka dapat memasukinya, lalu mendapatkan harta rampasan perang. Tatkala mereka sedang membahagi-bahagikan harta rampasan perang tiba-tiba terdengarlah teriakan meminta tolong yang mengatakan “sesungguhnya dajjal benar-benar telah muncul”. Oleh kerana itu mereka pun meninggalkan apa saja lalu pulang.

Sumber — Huru-hara Kiamat, 67/68